d'oh

Foto saya
his name is adit and his life is semi-pointless. kenapa tapir? karena badan gua belang-belang.

headbanger's ball


MusicPlaylistRingtones
Create a playlist at MixPod.com

07/09/10

Moo-Dick

HAW! HAW! HAW!
Back to the posting business again. Bulan puasa tetep sekolah dan liburan ga berarti bebas dari tugas yang melanda bagaikan hujan darah kambing berkepala 13 yang ngapung-ngapung di Kahyangan, dan hujan darah kambing berkepala 13 yang ngapung-ngapung di Kahyangan ini BANYAK BANGET.

Dari pengamatan gua sendiri sih, kesimpulan dari 'Tugas dari guru' itu...ngebosenin (ini sih emang fakta umum). Err maksudnya, guru tuh ngasih tugas ga mikir kalo guru lain udah ngasih tugas yang ribetnya parah. bayangin, kalo gua jadi anak rajin ga bakal ada hari yang bebas karena tugas. sehari tuh bisa ada 5 tugas padahal mapelnya cuma 4 biji. belom lagi jadwal masuk sekolah yang pagi, masih ngantuk + pelajaran seabrek = tidur disekolah = ga dapet ilmu = sama aja boong = pengen berak (ini sih optional).

Belom lagi adanya mudik. siapa sih yang seneng kalo harus nyariin batuan pas lagi ngumpul sama keluarga? ga etis banget, mending guru-guru juga pada mau. salah-salah ntar dimanfaatin sama si nenek, "Nak, tolong sekalian cariin nenek batu giok ya...". kalo nenek gua sampe ngomong gini, gua bales aja "Eyang, beli Power Balance aja sana."

Well anyway, gua ngetik ini pas mudik. di Jakarta. dan tiap kali ke Jakarta selalu aja kepengen ketemu temen-temen lama.......of which I missed yesterday. gara-gara sodara ultah sih tapi ya gpp deh. ga rugi juga kok, toh ujung-ujungnya gua ke GI sama keluarga dan seneng bisa ngeliat pameran Lego.

INFONGASAL

Mudik adalah Titit Sapi (Moo-Dick), dan benda ini dijadikan istilah untuk 'pulang kampung' (dari me-udik). mengapa demikian?

Karena konon katanya, di jaman agama Islam masuk Indonesia, para pedagang Persia menemukan benda asing berbentuk torpedo yang sedang dijadikan mainan oleh anak-anak kampung, disaat itu digunakan untuk bermain pedang-pedangan. seorang pedagang yang menyaksikan permainan anak-anak tersebut tiba-tiba teringat akan kampungnya....*KANGEN KAMPUNG EUYY!! (iklan sirup Marjan)*....oke, kenapa barusan ada iklan -__-a ehem, lanjut. benda ini mengingatkannya akan kampungnya, karena bentuk benda ini mirip dengan hidung ketua sukunya & jemari istrinya. lalu tanpa segan-segan ia bertanya kepada anak-anak kecil itu.

Pedagang Persia: (dalam bahasa Arab) "Halo anak-anak!"

Anak 1 & 2: (bingung si orang Persia ngomong apaan, trus bisik-bisik)

PP: "Om boleh liat gak 'pedang' yang kalian mainkan?"

Anak-anak ini ngira kalo si pedagang Persia lagi ngebacain doa karena nyerocos dlm bahasa Arab, jadi...

A1&2: "Amin...."

PP: "Eh, loh kok amin? mana pinjem dong.."

A1&2: "Amin...."

PP: "Masya Allah, om udah minta baik-baik loh dek..."

A1&2: "Amin...."

PP: "Ntar om berakin baru tau rasa loh..."

A1&2: "Amin...."

Lantas karena sikap anak-anak yang kokoh pendirian (disisi yang lain, BEGO), akhirnya si pedagang Persia pun berak.....dicelana karena ga tahan diteken secara emosional, namun ia malah 'menekan' secara fisik.

Namun demikian, sang ibu dari kedua anak tersebut datang dan melihat ada bapak-bapak muka Arab sedang ngangkang, ngobel-ngobel pantatnya sambil sesekali menghidu bau tokainya. si ibu yang kebetulan janda ini langsung tertarik kepada si pedagang Persia tersebut, dan tak lama kemudian menikah, dan setelah 3 tahun, mereka pindah (atau bisa dibilang 'kembali') ke Persia. disana ia memiliki 9 anak (4 dari istri aslinya, 5 dari istri yang dari Indonesia), dan setelah itu si pedagang akhirnya bisa menggenggam moo-dick itu untuk pertama kalinya, yang kemudian ia bawa ke hadapan ketua sukunya dan menempelkan titit tersebut di hidung sang ketua suku, yang mengakibatkan hukuman 5 tahun penjara atas diskriminasi dengan detail "menyamakan hidung ketua suku dengan titit sapi".

Ia menghabiskan 5 tahun di penjara dengan menulis lagu berjudul "Dick-cow" (baca: Dikau), yang ia persembahkan untuk keluarganya tersayang dirumah. padahal kalo dari judulnya sih lebih cocok buat satu orang, dan sejak ia menyadarinya, akhirnya target lagu ini menuju kepada si ketua suku. lagunya adalah seperti ini:

"Ooooooooooooooohhhh....
Oooooh Ooooh Ohhhh....

*dengctak ctak dengctak ctak*

Dick-cow, ku menunggu dick-cow...
Bebaskan ku, dari sini...
Oh, dick-cow....
Ooooh, Oooh Ohhhh......

Dick-cow, kuhanya menunggu dick-cow...
Yang ku tunggu s'lalu....
Hu-woooo hu-wooooo...35x"

Panjang sebenernya sih, tapi dalem deh.


Dan inilah bagaimana istilah 'mudik' tercipta. harap maklum.

Dan sekarang waktunya saur! Smell ya later, dood(s)!

3 komentar:

yasuyassyash mengatakan...

wakakaka.
jadi ternyata begitu toh asal mulanya.
*manggut manggut cengo

btw, selamat lebaran!!

aditida mengatakan...

haha ngarang bebas sih sebenernya, selamat lebaran juga!

Anonim mengatakan...

HAHAHAHAHAHAHA APA-APAAN INI :))
eniwei met lebaran juga yaa haha minal aidin minal aidin